Jumat, 17 September 2010

Tangsel

Lahirnya kota Tangerang Selatan (Tangsel) diiringi dengan lahirnya harapan-harapan baru bagi masyarakat itu sendiri, harapan-harapan itu sering kita dengar dari obrolan-obrolan di warung-warung kopi, di pangkalan ojeg, di sekolah-sekolah dll. Diantara harapan tersebut adalah adanya perubahan dalam bidang ekonomi, pendidikan dan pembangunan sarana-sarana umum.
Dalam bidang ekonomi dan Pendidikan, tentunya masyarakat yang berada di Kota Tangerang Selatan berharap adanya kemudahan dalam mencari pekerjaan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam hidupnya, yang mungkin tidak kurang dari 50 % masyarakat Kota Tangsel tingkat ekonominya adalah menengah kebawah, harapan tersebut dibarengi pula dengan pendidikan yang murah dan terjangkau bagi masyarakat. Harapan yang lain adalah adanya pembangunan sarana umum yang merata, seperti adanya pengaspalan/pembetonan jalan-jalan yang masih rusak. Memang kita akui bersama bahwa sekarang ini sudah banyak jalan yang bagus, apalagi dengan adanya BKM, itu semua cukup dirtasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tapi tidak sedikit pula yang masih “tidak bagus” bahkan cenderung belum tersentuh, salah satu contoh adalah jalan yang menjadi pemisah dua kecamatan (Ciputat dan Pondok Aren), jalan ini cukup vital, selain masyarakat sekitar yang menjadi pengguna, jalan ini juga merupakan jalur alternative yang menghubungkan Sudimara (Jombang) dengan Bintaro via Serua Poncol, ditambah lagi dengan tidak adanya penerangan jalan, sehingga jalan ini cukup rawan kejahatan bahkan jalur ini mejadi momok yang sangat menakutkan dimalam hari.
Tentunya ini menjadi tantangan bagi siapa saja yang akan menjadi pemimpin Kota Tangsel, dan harapan bagi masyarakat sendiri cukup besar, dengan banyaknya orang yang ingin menjawab tantangan tersebut, Dengan banyaknya peserta dalam pelaksanaan Pemilukada 13 November 2010 yang akan datang, ini merupakan salahsatu bukti bahwa mereka ingin menjawab tantangan tersebut.
Bagi kami masyarakat hanya dapat berdoa, semoga saja harapan-harapan tersebut bisa tecapai
Lahirnya kota Tangerang Selatan (Tangsel) diiringi dengan lahirnya harapan-harapan baru bagi masyarakat itu sendi..."

Biodata Tenaga Pengajar MI. Baitis Salmah

Hotib:Nama : MURADI
Tempat tgl. Lahir : Tangerang, 05-04-1968
Pekerjaan : Guru
Alamat : Kp. Tegal Rotan RT 001/07 Kelurahan Sawah Baru-Ciputat
Tangerang Selatan.

Nama lengkap : H.USMAN. K
N I P : -
Jabatan : Kepala Madrasah
Nama RA/Madrasah : MI. Baitis Salmah Ciputat
Alamat RA/Madrasah : Jln. Masjid Baitis Salmah RT 001/07 Sawah Baru Kec

Nama lenkap : AHMAD HOTIB. S. Pd
Tempat/Tangggal lahir : Tangerang, 29 Januari 1973
Alamat : Kp. Serua Poncol RT 001/06 Kelurahan
Sawah Baru-Ciputat Kota Tangerang Selatan

Nama lenkap : NURJANAH

Tempat/Tangggal lahir : Tangerang, 21 Desember 1971
Alamat : Jln. Masjid Baitis Salmah RT 001/07 Sawah Baru Kec
Ciputat Kota Tangerang Selatan

Nama lenkap : SUTOMO. S.Pd.I
Tempat/Tangggal lahir : Pati, 13 Agustus 1979
Alamat : JL. Raya Pd Betung RT 05/01 Pd Aren

Nama lenkap : ZULHIJRAH. SE
Tempat/Tangggal lahir : Tangerang, 07 September 1981
Alamat : Jln. Masjid Baitis Salmah RT 001/07 Sawah Baru Kec
Ciputat Kota Tangerang Selatan

Nama lenkap : NENENG HULIYAH. SE
Tempat/Tangggal lahir : Tangerang, 04 Juni 1975
Alamat : Jln. Masjid Baitis Salmah RT 001/07 Sawah Baru Kec
Ciputat Kota Tangerang Selatan

Nama lenkap : MARYAMIH
Tempat/Tangggal lahir : Tangerang, 13 Juni 1969
Alamat : Pd Pucung RT 07/01. Pd Aren


Nama lenkap : SUTIYAH
Tempat/Tangggal lahir : Semarang, 10 April 1950
Alamat :

SU'UDZAN

Prasangka buruk (Su'udzan) adalah kebiasaan hati yang kotor dan sakit, itulah yang digambarkan Allah dalam sebuah ayat Al-Qur'an ketika menceritakan orang-orang yang tidak mengharapkan Rasulullah kembali dengan kemenangan dari salah satu peperangannya.
Mereka berharap Rasulullah dan kaum muslimin kalah dan tidak akan kembali pulang kepada keluarganya.
Prasangka buruk kadang tidak disadari datang kedalam hati manusia, dan masuknya prasangka buruk ini di anggap sebagai hal biasa dan tidak mengapa, pada hakikatnya su'udzan akan membawa seseorang kepada ketakutan dan kekhawatiran tanpa sebab, pesimis ketika menghadapi masalah, dan minder. "Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa" (QS. Al-Hujurat: 12)